Friday 10 August 2012

WANITA KARIER

Kemeja  katun  putih dengan celana jeans dan sepatu boot berhak tinggi sangat serasi di tubuh Herra  Puk yang tinggi. Di lengkapi dengan tas kulit bewarna coklat tanah buatan Italy merek terkenal, membuat penampilan Herra tampak sempurna dalam gaya berpakaian casual.

Gaya berjalan yang menawan, mampu mencuri pandang orang-orang untuk memandang Herra Puk.
Langkah pasti membawa nya ke gedung Mandiri lantai 31 untuk bertemu dengan salah seorang direktur pemilik lahan nikel yang akan di jual.
Herra Puk  tak mempedulikan orang-orang di sekitar yang mencuri pandang melihat penampilan nya.
Wajah cantik dengan senyum sekilas nya sangat mempesona.
Taufik berjalan di samping Herra Puk.
Taufik sangat senang dapat menemani Herra Puk menghadiri pertemuan dengan pemilik lahan nikel, Pak Andra.
Pak Andra sangat menghargai Herra Puk yang dengan singkat, jelas dan tegas menceritakan detail transaksi yang di lengkapi dengan kemampuan Taufik sebagai teknisi lapangan.
"Terimakasih Pak Andra".
Herra Puk berdiri sambil mengulurkan tangan nya menjabat tangan Pak Andra yang diikuti Taufik.
Pak Andra tersenyum ramah membalas uluran tangan Herra Puk.
Pertemuan itu hanya memakan waktu tiga puluh menit saja.
"Cari tempat makan siang yang nyaman Taufik", usul Herra Puk.
Taufik mengusulkan 'OUTBACK" cafe di pertokoan Ratu Plaza Blok M yang disetujui Herra Puk.
Taufik tahu kalau Herra Puk akan merasa nyaman di cafe tersebut. Suasana nyaman dengan sajian makanan lezat yang di sukai Herra Puk.
Herra Puk mempelajari data-data yang baru saja di terimanya dari Pak Andra sambil menikmati jus jeruk segar. Taufik pun sibuk menghitung nilai estimasi tambang nikel milik Pak Andra.
Mereka berkerja sambil menikmati makan siang lezatnya.
"Ok, siap Taufik".
" Kita ke Pantai Indah Kapuk sekarang untuk ketemu Pak Benny", ajak Herra Puk.
Taufik segera menelpon Pak Subur agar segera menuju lobby depan.
Herra Puk tak menyia-nyiakan waktu yang ada, ia tertidur.
Satu setengah jam perjalanan mereka tempuh untuk sampai di kantor Pak Benny,
Herra Puk  terbangun saat mobil sudah hampir tiba di gedung kantor Pak Benny.
Herra Puk dengan sigap merapikan rias wajah dengan sapuan tipis lipstik bewarna cerah.
Satu hal yang tidak pernah di lakukan Herra Puk adalah menyisir. Rambut indah yang di potong pendek selalu tampak rapi walaupun tak pernah di sisir.
Pak Benny sudah menunggu kedatangan mereka.
Herra Puk langsung menjelaskan nilai akusisi yang di ingin kan Pak Andra  dan Taufik menjelaskan estimasi deposit data lahan yang meraka dapatkan.
Pak Benny sangat puas atas kerja Herra Puk dan Taufik.
Pertemuan untuk penandatanganan MOU segera di jadwalkan oleh Herra Puk.
Eksekusi jual beli lahan berjalan dengan mulus dan  membuat lega Herra Puk dan Taufik.
Uang yang mereka dapat kan cukup untuk membuka sebuah kantor baru "MINING AGENCY" atau biro tambang.
Biro tambang pertama di Indonesia.
Pengalaman Herra  Puk selama tiga belas tahun berkerja di biro iklan atau "advertising agency " tidak sia-sia.
Herra Puk menerapkan konsep "biro" pada perusahaan baru milik nya, "PT. GELANG KENCANA SAKTI" mining agency.
Pengetahuan nya sebagai seorang analis kimia sangat membantu perusahaan baru yang di bangunnya.
Herra Puk bahagia melihat keberhasilan yang di capai.
Terlebih lagi saat ingatan nya melayang kepada kekasih hati nya Julio. Herra Puk tersenyum puas.
"Sayang .. telah ku buktikan untukmu dengan kekuatan cintamu", serunya dalam hati dan membuat  Herra Puk tersenyum.
Sebuah perusahaan telah  di bangun  Herra Puk oleh kekuatan cinta yang di dapatkan Herra Puk dari Julio.
Pikiran Herra Puk melayang ke Bandung, membayangkan Julio.
Masa-masa sulit yang telah di lalui terbayar sudah.
Herra Puk sangat berterimakasih kepada Julio kekasih hatinya, yang pernah menemani Herra Puk di saat  ia sedang terpuruk.
Kasih sayang dan kekuatan  cinta Julio mampu membangkitkan Herra Puk.
"Ach... cinta tak selalu harus bersatu", gumannya dalam hati saat Herra Puk terkenang akan Julio yang dengan sabar telah membangkitkan gairah hidupnya.
Herra Puk tersenyum sendiri saat teringat akan dirinya yang menangis tersedu berhari-hari karena perpisahannya dengan Julio.
Seorang wanita, hanya seorang wanita yang hanya mampu menangis saat kekasih hati nya pergi.
"Seandainya saja ku terlahir sebagai laki-laki, tak akan ada airmata dalam hidup ini", guman Herra Puk dalam hati sambil kembali mengisap cerutu kesayangan  yang di belinya di duty free Singapore.

No comments:

Post a Comment