Saturday 19 August 2023

derita Jorry yang tak tertahankan

 Sebelah mata Jorry sudah buta oleh luka di mulut yang robek sampai dekat mata oleh pukulan Jaha. Jaha memukul Jorry yang tengah tertidur di kolong meja makan. Dengan balok kayu besar Jaha memukul kepala Jorry sekuat tenaga. Jorry hanya dapat mengaing dan berlari. Darah menetes di  halaman, sepanjang tapak Jorry merauang. 

Jaha berkali-kali memukul  kepala Jorry.  Di saat Jorry lengah tertidur di  halaman atau di mana saja, Jaha akan menghampirinya dan memukulnya. Tidak ada tempat bagi Jorry untuk beristirahat sejenakpun. Hidup penuh siksaan, sangat menderita.

Jorryy....... betapa hati ini pilu melihat kondisi Jorry seperti itu, tapi apa daya.

Jorry adalah serigala hutan yang sudah akrab bergaul dengan anjing peliharaan. 

Tubuh Jorry mengeluarkan bau khas serigala yang tidak disukai orang-orang.

Nyaris setiap hari Jorry mendapatkan siksaan, di pukul, di lempar batu. Suatu hari  lebih dari delapan orang mengejar dan mengepung Jorry untuk menyiksanya.

Salah apa?.

Binatang pun ciptaan Yang Maha Kuasa, kenapa harus disiksa.

Jorry tidak pernah berbuat jahat, beberapa kali Jorry mendapat fitnah.

Di tuduh memakan ayam tetangga, dituduh membunuh rusa tetangga.

Jorry semoga siksaan di bumi ini cepat berakhir.

Orang-orang biadab yang menyiksamu pasti akan menerima balasan setimpal.

Hampir tiga tahun saya ikut  tersiksa menyaksikan penyiksaan Jorry, tanpa mampu berbuat apapun, tiada daya.

Jorry...... 

Pada akhirnya Jorry menghilang, entah kemana. 

Dalam keadaan wajah membusuk, mungkin Jorry kembali ke dalam hutan. Jorry tak pernah kembali lagi.

Jorry ..... selamat jalan.

Maafkan saya yang tak berdaya, tak mampu melindungimu.

Berkali-kali saya menyaksikan Jorry di siksa di depan  mata saya, saya tak berdaya. untuk menolongnya.

Hanya mampu menjerit di dalam hati dan berdoa,"semoga siksaan Jorry cepat berakhir, hukuman di dunia ini cepat selesai".

Jorry, saya menyayanggimu dan merindukanmu.

Terimakasih Jorry,  engkau akan tampak di langit di awan-awan di saat saya merindukanmu.

Jorry  semoga hukuman yang di jalani di bumi ini cukup sekali saja.

Manusia-manusia sekarang lebih jahat dan kejam dari setan.

Maafkanlah mereka semua......






Saturday 27 February 2021

anak simpanan

 Elisabeth, .nama yang indah disadang bocah perempuan kecil berwajah cantik. Tinggal diperumahan mewah dua lantai yang sanga besar.

Elisabeth adalah anak hasil hubungan gelap anak laki-laki pemilik rumah, seorang nenek kaya.

Di saat anak laki-laki nya, Johan meninggal. Nenek Sita memutuskan untuk merawat Elisabeth darah daing Johan.

Dua orang keponakan Johan tinggal di rumah yang sama,  Dara dan Sinta.

Dara berparas sangat cantik dan tampak lembut.

"Elisabeth.....", Dara berteriak memanggil.

"Kenapa lampu-lampu belum dinyalakan?, ini sudah pukul lima lewat 10 menit". "Kamu terlambat sepuluh menit, dan harus mendapat hukuman", suara Dara terdengar kasar.  Tak sesuai dengan wajahnya yang cantik dan tampak lembut.

Dara menelanjangi Elisabeth yang berusia 10 tahun dan disuruhnya berdiri di depan rumah dipinngir jalan dalam keadaan telanjang.

Esok hari Elisabeth harus berangkat sekolah jalan kaki yang jaraknya lumayan jauh.

Penderitaan Elisabeth belum berhenti di sini. 

Nenek Sita memukul kepala Elisabeth dengan  parang, bersyukur arah parang nya terbalik sehingga kepala Elisabeth tidah terbelah.

Kakak Johan ibu dari Dara dan Sinta baru saja tiba dari luar kota. Mendengar laporan Dara bahwa  Elisabeth membuat kesalahan dan sudah di hukum telanjang dipenggir jalan, lapor Dara kepada ibunya.

Ibu Dara merasa bahwa hukumannya masih kurang.

"Elisabeth...... ", teriak Ibu Dara sambil memegang gunting..

Saat Elisabeth menghampiri, rambutnya langsung di jambak  dan digunting acak sambil di marahi.

Hukuman yang diterima Elisabeth adalah tidak boleh makan dan harus diam berdiri d tengah dapur.

Lebih dari 2 hari Elisabeth dihukum berdiri didapur. Pembantu rumah yang trenyuh melihat Elisabeth di hukum berusaha memberi makanan kepada Elisabeth. Kena marah juga.

Elisabeth malang nian nasibmu. Andai saja ayahmu masih hidup  tidak mungkin engka mendapat siksaan seperti ini.

Elisabeth, engkau memang anak hasil hubungan gelap ayahmu.

Tapi engkau adalah seorang anak perempuan kecil, seorang manusia.

Elisabeth semoga engkau tabah dan kuat  menghadapi semua siksaan. 

Elisabeth semoga engkau mendapat kasih sayang dari orang yang mencintaimu..........





Tuesday 23 February 2021

TATAR SUNDA

TATAR SUNDA adalah tempat tinggal jalmi PASUNDAN.


SRI  bercahaya, gemilang
WIJAYA : kemenangan, kejayaan

PANGERAN SRIWIJAYA 
adalah 
Pangeran CAHAYA KEMENANGAN 

Sang Manarah alias Surotama 
bergelar 
Prabu  Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuana (Ciung Wanara). 

Hariang Bangga alias Kamarasa 
bergelar 
Prabu Kretabuana Yasawiguna Ajimulya

Raden Haji Suryakencana Winata Mangkubumi
 merupakan seorang putra 
Pangeran Aria Wiratanudatar 

PEMURNIAN

 

PEMURNIAN

Manusia terdiri dari jiwa dan raga.
Jiwa adalah abadi, raga manusia mati dalam takdir.


Pandawa  5 bersama Drupadi mendaki Himalaya   pintu gerbang tempat para dewa.
Di kaki gunung seekor anjing menghampiri mereka. Kecuali Yudistira, keempat anggota Pandawa mengusir anjing itu.

Pendakian ujian kekuatan bathin.
Drupadi adalah yang pertama menghadapi ujian. . Ia tewas karena Drupadi tidak pernah dengan tulus mencintai Yudistira.  Drupadi lebih mencintai Arjuna. 
Sikembar Nakula & Sadewa adalah yang berikutnya. Mereka merasa paling terampil dibanding anggota Pandawa lainnya. 
Arjuna  merasa yang paling ganteng,paling gagah & paling sakti membuat arjuna tidak lulus untuk masuk ke level berikutnya. 
Tinggallah Bima,Yudistira, dan sang anjing.
Bima selama ini dikenal sebagai anggota Pandawa yang paling tangguh yang dibuktikan dengan menjadi anggota Pandawa yang paling banyak menewaskan Kurawa dalam perang Bharata Yuddha. 
Bima pun menghebuskan nafasnya yang terakhir.

Tinggallah Yudhistira & sang anjing. 
Yudistira bukanlah manusia tanpa cacat. 
Keranjingannya terhadap judi,telah mebuat kerajaan Indraprastha yang dibangun para Pandawa harus digadaikan kepada para kurawa yang menyebabkan Pandawa harus diusir ke hutan. 
Bahkan, akbibat ketidakmampuannnya mengendalikan diri tersebut,Yudistira hampir saja mengakibatkan Drupadi dipermalukan andai saja dewata tidak turun menolong sehingga Dursasana yang ditugaskan menelanjangi Drupadi di muka umum pun kelelahan karena pakaian itu menjadi tidak ada ujungnya.

Namun, Yudistira adalah manusia yang tahu apa yang menjadi batu sandungannya .
Cerdas, bijak dan ia selalu berkata jujur dan rendah hati sehingga kereta yang ditungganginya tidak pernah menyentuh tanah. 
Yudistira "menipu" Dorna dengan mengiyakan kematian Aswatama, putera kesayanagn mahaguru tersebut. Kebohongan Yudistira itu merupakan strategi yang dibuat Batara Kresna agar Dorna patah semangat sehingga bisa dikalahkan.

Setelah berjuang sendirian ditemani sang anjing,Yudistira akhirnya tiba dipuncak Himalaya & diperkenankan masuk ke kahyangan secara raga.
 Sang anjing yang semula hendak diusir oleh anggota Pandawa lainnya ternyata adalah Dewa Dharma yang menyamar untuk menilai kemurnian para anggota Pandawa & Drupadi. 

Di dalam khayangan Yuditira diajak jalan-jalan oleh pemimpin Swarga yaitu Batara indra. 
Hal pertama yang dilihatnya adalah para kurawa & paman mereka,Sangkuni yang telah banyak menyengsarakan para Pandawa di muka bumi sedang bersantai2 sdg menikmati kahyangan ditemani para bidadari. Yudistira pun menyapa mereka dengan tulus.

Yudistira menyaksikan adik2nya sedang disiksa & dihukum di neraka.
Padahal selama di dunia Pandawa telah berusaha untuk membela keadilan & kebenaran.  
Yudistira menghormati keputusan Dewata. Yudistira menyadari bahwa bahu tidak boleh melewati kepala.

Dewa Indra menghargai prinsip hidup Yudistira dan membebaskan  adik-adiknya  serta  menaikan derajat mereka  di hadapan para dewa.

prajurit - ksatria sejati

 MEDAN PERANG adalah TEMPAT PERTARUNGAN.



Jiwa dan raga manusia bukan campuran dari penghuni sementara dan tetap.

Tubuh adalah alat jiwa, manusia harus melakukan tugasnya.
Tugas seorang prajurit adalah untuk bangkit mengangkat senjata melawan ketidak adilan dan pikirkanlah KEMENANGAN.

Lupakan kesenangan dan kesedihan, lupakan keuntungan dan kerugian, BERTEMPURLAH.

Jika manusia menjalankan tugasnya dengan sempurna tanpa memerlukan apa-apa, maka itulah manusia yang bertanggung jawab, dan hidupnya akan tenang. 
Tanpa pamrih!.

yoga adalah kemahiran bertindak, dan penguasaan tindakan.
yoga adalah ketenangan.
karma adalah perbuatan.

Manusia adalah bagian dari masyarakat dan bukan sebaliknya.
bertindaklah untuk masyarakat dan berikanlah teladan yang baik
Tempuhlah jalan yang tidak mementingkan diri sendiri.
 (Basudewa Kresna).

TUHAN YANG MAHA ESA

TUHAN YANG MAHA ESA
SANG HYANG WIDHI
BATARA SEDA NISKALA
GUSTI NU DI LUHUNG
ALLAH
SANG HYANG KARESA
THIAN


Manusia dapat menyebut SANG MAHA KUASA PENCIPTA ALAM SEMESTA. sesuai dengan kultur budaya  dan atau ajaran AGAMA.

Agama adalah ajaran yang mengajarkan hubungan manusia dengan SANG PENCIPTA secara vertikal dan mengajarkan hubungan manusia dengan sesamanya secara horizontal.

Pada kenyataannya manusia tidak hanya berhubungan secara vertikal dan horizontal, tapi horizon alam semesta. Alam semesta ini hidup. Alam semeta ini diciptakan oleh TUHAN YME.


Salah kaprah!.

Dalam agama apapun yang di puja adalah TUHAN YME, bukan nama jenis ajaran agamanya.

TAKUT kepada TUHAN adalah iman?

TUHAN YME bukan untuk ditakuti, tapi untuk  dikenal oleh manusia.
Alam semesta mengadili manusia dengan adil dalam hukum sebab akibat.
Manusia tak dapt lari dari hukum alam, mengapa manusia lupa!!.

TUJAN YME bukan untuk di takuti tapi untuk di mengerti.

BerDOA adalah cara manusia berbicara dengna SANG PENCIPTA, mendekatkan hati kepada TUHAN YME.

Meningkatkan daya spiritual manusia, untuk dapat mengerti isyarat  yang diberikan TUHAN YME.

Dengan hati yang putih bersih manusia dapat mendekatkan diri kepada SANG MAHA KUASA.

Benar kita harus takut  pada TUHAN YME, bila hati dan mulut masih menghujat ciptaan TUHAN YME. Karena TUHAN YME akan menghukum kepada apapun yang menghina ciptaanNYA.

Hukum Alam Semesta adil bagi semua mahluk ciptaanNYA.

TUHAN YME menciptakan alam semesta dan alam semesta ini hidup!.

Sadarkah????

MAS JONG DAN AGUS JU CUCU TRAH PRIA PRABU SILIWANGI DI BANTEN GIRANG

Sumber :www.facebook.com/notes/nur-al-fadhil-baalawy-al-husaini/mas-jong-dan-agus-ju-cucu-trah-pria-prabu-siliwangi-di-banten-girang/10152810179539856/

Analisa Lembaga Pelestari Seni & Budaya Banten, tentang Banten Girang dan Tokoh : Mas Jong dan Agus Ju
Tokoh yang berperan dalam panggung sejarah Banten Girang atau Wahanten Girang, dimana dalam cerita tutur atau penulisan Sejarah hanya ada tokoh Ki Mas Jong dan tokoh Agus Ju saja yang kemudian menjadi satu tokoh, yakni Ki Mas Jongjo (Pucuk Umun Banten Girang).
Lembaga Pelestari Seni & Budaya Banten dalam hal ini bersikap lebih cenderung mengusulkan kepada para pembaca untuk merenungkan; bahwa bila Ki Mas Jongjo atau Ki Mas Jungju bila ditambahkan dua huruf “an” akan menjadi Ki Jungjunan yang berarti Kekasih atau Pemimpin dan dapat diartikan sebagai Pucuk Umun Banten Girang. (T. H. A : Poetjoek oemoen itoe artinja pepoetjoek di oemoen oemoen, mengertinja oedjoeng ataoe poentjak jang amat di sajang atau poela poentjak kesajangan ).
Sehingga bila Ki Mas Jungjunan satu Pribadi dan Ki Mas Jong (atau Ki Mas Jayakusuma atau kata Jong merupakan pelesetan dari kata Jaya) dan Ki Agus Ju (Ki Agus Juag; Juag = Tuan) merupakan dua pribadi yang lain, maka akan menjadi jelas, siapa yang dimakamkan di tempat suci Banten Girang dikomplek ISTANA TIRTALAYA dan siapa pula dua orang yang dimakamkan di sebelah selatan komplek Banten Girang dekat dengan Desa Dalung.
Adalah pantas bila yang dimakamkan di tempat suci Banten Girang adalah Sang Raja atau Pucuk Umun Wahanten Girang dimana dalam buku SEJARAH KABUPATIAN I BHUMI SUMEDANG 1150-1950, disebutkan bahwa Ki Mas Jungju sebagai raja Wahanten Girang (ponggawa penting Pakuan Padjadjaran yang ditempatkan di Banten Girang) yang tidak lain adalah Ki SURANGGANA atau KI SERENGGANE arau Sanghyang Suranggana dalam ucapan Jawa Banten,
Ia mempunyai adik yang bernama Ki Tumenggung Jayamenggala, seorang Tumenggung di Pakuan Padjadjaran (seorang ponggawa Pakuan Padjadjaran yang tidak tahan teman-teman seangkatannya telah di beri gelar Sanghyang) seseorang yang kemudian juga ikut di puja dan di puji di Banten, setelah masuk Islam mempunyai nama Ki Agus Molana (Juag Sepuh).
Akhirnya kami melihat bahwa kedudukan Ki Mas Jong (yang dimakamkan di Selatan Banten Girang Desa Dalung), jelas taklain merupakan putra dari Ki Mas Jungjunan sendiri alias putra Sanghyang Suranggana sebagai Pucuk Umun Banten Girang atau Ratu Ajar Wahanten Girang (baca Ratu Ajar= menurut konsep Dewaraja) putra Prabu Silihwangi dan Ratu Palagan Angris.
Sedangkan  Ki Agus Ju adalah putra Ki Agus Molana (Juag Sepuh) alias Ki Tumenggung Jayamenggala (seorang tumenggung di Pakuan Padjadjaran yang bertugas sebagai penjaga pintu Saharta keraton Pakuan Padjadjaran) yang dimakamkan bersebelahan dengan Ki Mas Jungjunan kakak kandungnya, mereka adalah dua orang putra Prabu Silihwangi alias Prabu Jayadewata (Prabhu Guru Dewataprana/Sang Pamanahrasa) raja besar Sunda Padjadjaran melalui pernikahan dengan Ratu Palagan Angris.
Kalau demikian Ki Mas Jong dan Ki Agus Ju (yang dimakamkan di Selatan Banten Girang Desa Dalung) mereka kakak beradik sepupu keduanya adalah CUCU Prabhu Silihwangi + Ratu Palagan Angris.
Adapun silsilah Prabu Silihwangi sesuai data sejarah Negarakretabhumi selanjutnya bisa dibaca di : https://www2.facebook.com/notes/nurfadhilah-khan-baalawy-al-husaini/silsilah-banten-ke-leluhur-jalur-sunda-prabu-siliwangi-ke-salakanagara-di-banten/10152296465644856
Dari sumber lain mengenai sejarah gelar penanda keturunan mereka :
Maulana Hasanuddin, Raja ke-1 Banten, konon pernah memberikan arahan kepada Ki Mas Jong dan Ki Agus Ju selaku santri / murid beliau (namun sekaligus paman / mamang dari leluhur garis perempuan), apabila memiliki keturunan maka diharapkan keduanya memberikan ciri dalam nama keturunan keduanya.
Kepada Mas Jong, Maulana Hasanuddin konon berkata “Apabila suatu saat mempunyai anak, maka berilah nama anak laki-laki yang tertua dengan tambahan Mas dan yang termuda Entol dan apabila memiliki anak perempuan berilah nama Nyi Mas ”.
Kepada Agus Ju, Maulana Hasanuddin konon berkata “Apabila kelak satu saat mempunyai anak, maka berilah tambahan pada nama anak laki-laki yang tertua Ki Agus dan yang termuda Ki entol dan apabila memiliki perempuan berilah nama Nyi Ayu”. Demikianlah konon sejarah keturunan nyi mas, nyi ayu, entol, ki agus dan mas yang berasal dari keturunan santri/murid Maulana Hasanuddin.
Sampurasun.