Friday 10 August 2012

MENANGIS

Tiga hari sudah banjir airmata di wajah Herra Puk.

Bayaran yang  mahal untuk lembaran kisah cinta yang singkat.
Herra  Puk tak pernah memperhitungkan akan memiliki rasa kehilangan yang demikian besar.
Cinta adalah anugrah dan perpisahan adalah musibah.
Herra Puk belum dapat mengendalikan perasaan. Seharusnya Herra Puk dapat menjadikan anugrah cinta yang di dapatkannya tumbuh  berkembang dan memiliki makna.
Hati Herra Puk tenggelam oleh rasa kehilangan yang mendalam, rasa jatuh cinta.
Herra Puk terlanjur mencintai Julio dengan sepenuh hati.
Pikiran mempersiapkan Herra Puk untuk sadar di batas waktu, tapi perasaan hati sukar untuk dapat di kendalikan.
Airmata selalu mengambang di pelupuk mata saat mengenang masa-masa indah bersama Julio. Keindahan cinta yang harus di bayar oleh airmata.
Hanyut dalam kesedihan membuat Herra Puk tak berdaya.
Rasa rindu yang tertahan sangat menyiksa diri.
"Tak ada lagi tempatku bermanja", desah nya.
Tenggelam dalam tangis membuat Herra Puk jatuh tertidur.
TUHAN kenapa engkau memberi ku anugrah dan musibah ini.

Airmata masih deras mengalir membasahi pipi.
"Mengapa harus jatuh ke dalam cinta terlarang".
Herra Puk membiarkan diri hanyut dalam kesedihan yang mendalam. Rasa kehilangan sering ia rasakan, dan tak sampai seperti ini.
"Kenapa aku harus jatuh cinta kepadanya", Herra Puk menyesali diri.
Tak ada lagi yang dapat dilakukan dan di pikirkan selain menangis.

Herra Puk mematikan telp genggam.
Herra  Puk merasa malu saat Taufik bilang, "Lu lagi sedih  ya".
Herra Puk mengelak, " ngak".
"Ah ketahuan dari suara nya beda".
Herra tak dapat mengelak lagi.
Memutuskan komunikasi lebih baik.
Herra  Puk  ingin menanggung semua nya seorang diri dan menyendiri.
Biarlah tak perlu ada  orang lain yang tahu betapa hancur hatinya oleh rasa kehilangan orang yang di cintainya, kekasih nya yang selama ini  menjadi tempatnya bermanja.

Tak akan ada lagi sapaan manja di telp, seperti biasanya saat Herra Puk menerima telp dari Julio.
Hilang, semua telah hilang.
Memikirkan semua itu membuat airmata jatuh berlinang.
Kenangan indah hanya menambah deras airmata mengalir.
Semua telah berlalu.

Lembaran kisah cinta yang berakhir dengan airmata.





No comments:

Post a Comment